Wednesday, November 4, 2009

ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL

Organisasi berkas adalah suatu teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah berkas / file.

* Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :

* Sequential

* Relative

* Indexed Sequential

* Multi-key

Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :

* Direct Access aadalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.

Contoh : Magnetic Disk

* Sequential Acces adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.

Contoh : Magnetic Tape, yaitu alat menyimpan data untuk berkas besar yang diakses dan di proses secara sequential data di simpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastic yang di lapisi besi oksida atau peroksida pada satu sisi dari magnetic.

Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu:

* Model Penggunaannya

* Model Operasi File

* Menurut penggunaannya ada 2 cara :

* Batch: suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.

* Interactive: suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.

* Menurut operasi file ada 4 cara :

* Creation;

* Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.

* Membuat file dengan cara merekam record demi record.

* Update;

* Untuk menjaga agar file tetap up to date.

* Insert / Add, Modification, Deletion.

* Retrieval;

* Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.

* Inquiry, Volume data rendah, model proses interactive.

* Report Generation, Volume data tinggi, model proses batch

* Maintenance;

Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.

* Restructuring, Perubahan struktur file.

Misalnya : Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.

* Reorganization, Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang lain.

Misalnya : Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential, Dari direct menjadi sequential

Organisasi berkas indeks sequential adalah salah satu cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas atau dalam arti lain organisasi berkas indeks sequential merupakan berkas atau file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential data merupakan segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses.
Data yang sudah terekam dalam methoda index-Sequential juga dapat dilakukan pembacaan secara Sequential.

Key-field akan dibaca pertama kali secara Sequential, dan untuk selanjutnya record yang dituju akan diketemukan.

Struktur Pohon

Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya.

Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.

Contoh :

Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :

* Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.

* Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1, n2, ..., nk.

Pohon Biner

Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang / anak.

* Keuntungan berkas sequential: Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.

* Keterbatasan berkas sequential: Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.

Ada diantaranya beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :

* Pengumpulan data

Proses dimana suatu data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya.
Pada tahap pengumpulan data, semua data akan diurutkan secara bertahap dan te
rorganisir.

* Pemasukan data

Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.

* Pengeditan data

Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.

* Pemeriksaan transaksi yang ditolak

* Penyortiran data

Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.

3 jenis record pembuatan file laporan sequential

* Header record: meliputi report header page header dan group header. Biasa disebut sebagai informasi pengenal ( identifying information )

* Detail record: meliputi isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom .

* Footer record: meliputi report footer page footer dan group footer. Biasa disebut sebagai informasi ringkasan ( Summary information ) .

Update terhadap berkas sequential

Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :

* Tingkat perubahan data

* Ukuran dari master file

* Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file

* File activity ratio

Media penyimpanan file sequential

* SASD seperti magnetic tape

* DASD seperti magnetic disk, alasannya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan file sequential

Sumber:

detty.staff.gunadarma.ac.id

hanum.staff.gunadarma.ac.id

0 comments:

 
Template by eldeolanysa